Hening

Hening
" .......... "

Selasa, 03 Mei 2011

" Menyikapi Permasalahan Hidup dengan Cara Jawa " ( bag. 2 )

( lanjutan dari artikel " Menyikapi Permasalahan Hidup dengan Cara Jawa " ( bag.1 ) )

2.   Kemudian memasuki tahapan menciptakan sifat berbudi pekerti pada tingkatan seseorang yang telah beranjak dewasa. Pada konteks ini kita akan membicarakan deskripsi dari perkembangan seseorang pada usia dewasa dimana seseorang tersebut belum dibekali suatu pendidikan budi pekerti baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan sekitar. Seseorang yang mempunyai riwayat masa lalu yang gelap dan dipenuhi dengan berbagai macam persoalan hidup, pada awalnya karena faktor kurangnya pendidikan dan ajaran budi pekerti dari lingkup keluarga. Orang tua kurang menyadari ataupun bahkan lupa terhadap proses interaksi komunikasi dengan anak, jalinan komunikasi yang rutin didalam memantau perkembangan kepribadian anak dari mulai kecil hingga dewasa adalah sangat penting sekali didalam perkembangan perilakunya ".

     Yang terjadi di dalam masyarakat kita adalah beraneka ragam...,ada orang tua yang mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga selalu menerapkan ajaran pendidikan dalam berperilaku ditengah keluarganya dan ada orang tua yang kurang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga tidak tau bagaimana cara mendidik keluarganya...., nah orang tua yang seperti ini juga tidak bisa disalahkan 100 persen karena memang kemampuannya dan pengetahuannya agak kurang. Yang seharusnya bertanggung jawab adalah Pemerintah dalam membuat program pengetahuan dan pendidikan kepada rakyatnya secara menyeluruh tidak hanya melalui formal saja tetapi juga bisa melaui non formal yang diterapkan melalui aparatur desa seperti simulasi-simulasi dan pertemuan-pertemuan rapat warga yang dikoordinir oleh aparatur desa dan kelurahan setempat..,Artinya adl bahwa mutlak pemerintah harus fokus untuk terjun langsung didalam proses " Memberikan Pendidikan dan pengetahuan moral dan perilaku budi pekerti kepada rakyatnya secara langsung...".
     
     Kembali kepada topik Menciptakan Pendewasaan mental.., sikap..dan perilaku...," Menjadi pribadi yang mempunyai sifat..,watak...budi pekerti dan perilaku yang terhormat adalah bagian dari tugas dan tujuan dari setiap manusia yang terlahir didunia ini...", mempunyai sifat dan watak Satrio.../ watak seorang Ksatria...yang selalu teguh dalam prinsip.., pantang menyerah...,mempunyai sifat welas asih dengan sesamanya....,rendah hati...,toleran dengan siapapun..,tulus dan iklas dalam menolong sesamanya dan tanpa pamrih....,senang kalau dihina orang...., mengayomi dan memberikan kesejukan dengan sesamanya..., berpura-pura bodoh ( low profile)  jika menghadapi orang yang sok pintar karena semata-mata momong supaya orang tersebut tidak tersinggung....( selalu menyenangkan hati orang lain ), berbudi pekerti luhur...,sopan santun dalam tutur kata dan sikap..., pandai membaca situasi dan kondisi didalam bersikap..dan mempunyai keyakinan yang tinggi dengan cita-citanya....


    " Nah.....disini saya akan memberikan sedikit pengetahuan bagaimana mempunyai sifat-sifat atau Watak Satrio tersebut  " : 
a.      Bersihkan  Alang-alang/ rumput ilalang yang menghalangi dan menutup mata hati.., arti dari pada alang-alang adalah jika seseorang tersebut dalam hidupnya tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya...,selalu mengumbar hawa nafsunya sehingga mata hatinya tertutup oleh " alang-alang", yang menghalangi dan menutup dirinya dari petunjuk, tuntunan dan pengayoman dari Gusti..., oleh karena itu cara yang harus dilakukan adl dengan  " Meruwat diri "/ membersihkan dan mensucikan diri dari sifat-sifat angkara murka dengan jalan lelaku Puasa.....pun puasa ini tidak puasa asal-asalan tetapi puasa ngrowot..,dan mutih.....,puasa ngrowot adal puasa seperti orang kebanyakan cuma bukanya hanya makan palawija dan buah-buahan saja, puasa ngrowot bisa dilakukan dengan " puasa ngapit ", yaitu puasa ngrowot yang neptu atau weton kelahirannya diapit selama 3 hari....jadi hari kelahiran wetonnya diapit ditengah-tengah, begitu juga dengan mutih juga sama bisa dilakukan dengan puasa ngapit weton selama 3 hari...., bagi yang belum terbiasa puasa model jawa ini juga jangan memaksakan untuk puasa ngrowot lebih dari tiga hari, puasa mutih itu versinya banyak namun saya memberikan yang sekiranya masyarakat kuat untuk menjalaninya yaitu puasa seperti biasa dan bukanya makan nasi putih saja 3 kepalan kecil tangan tidak saja dan gak ada yang lain kecuali nasi putih saja dan malamnya bisa makan polowijo atau buah, kemudian berlanjut untuk besoknya buka dengan 2 kepal nasi putih dan hari terakhir buka 1 kepal nasi putih setelah itu selesai.

     Puasa mutih atau ngrowot itu pada hakekatnya untuk membakar nafsu angkara murka sehingga nafsu menjadi sumeleh....efek pada saat menjalani puasa adl badan terasa panas seperti terbakar tapi setelah hari berikutnya akan terbiasa dan setelah selesai badan akan terasa sangat ringan.., pikiran jernih sehingga dengan kejernihan pikiran dan perasaan hati dan batin yang tenang akan datang petunjuk-petunjuk dari Gusti sehingga kita bisa mengambil keputusan yang tepat didalam menyelesaikan suatu problem walau berat sekalipun. Percayalah bahwa tidak ada yang tidak mungkin didunia ini selama kita mengetahui kunci hidup. dan perasaan hati menjadi jenjem dan tenang, dan tidak kemrungsung, perasaan hati menjadi damai dan bahagia....mempunyai sifat welas asih terhadap sesama...,scara fisik badan akan menjadi sehat dan bugar...

b.     Selalu berbuat baik dimanapun kita berada dan dengan siapapun kita berinteraksi. Karena dengan perbuatan baik yang dilakukan sepanjang hidup artinya kita sudah melakukan step untuk mengurangi karma-karma kita dimasa lampau, baik pada masa kita terlahir dengan raga yang baru seperti sekarang ini maupun pada masa lampau sebelum kita dilahirkan kembali. Karena pada hakekatnya manusia adalah titis manitis atau lahir dan dilahirkan kembali..., Tujuan dari pada " Manitis ", pada dasarnya adl karena adanya suatu sebab yaitu bahwa seseorang tersebut masih banyak kesalahan-kesalahan/karma dimasa lalunya sehingga belum bisa untuk kembali menyatu dengan Sang Akaryo Jagad di alam kelanggenganNya..oleh karena itu terlahir kembali sesuai dengan perilaku semasa hidupnya. Bisa manitis ke raga manusia lagi.., juga bahkan belum bisa manitis ke badan wadag manusia lagi...,ada kemungkinan bisa masuk ke badan wadag binatang..,pohon..,batu..dan bahkan ada yang belum bisa diterima oleh Gusti dan akhirnya nggrambyang..., semuanya itu adalah kembali kepada budi pekerti dan perilaku semasa hidupnya.., lepas dari percaya atau tidaknya perihal tersebut..bahwa contoh kejadian nyata sebenarnya banyak terjadi di sekitar kita.

c.      Secara rutin dalam keseharian hidup terapkanlah, " lelaku ngurang-ngurangi makan dan tidur ", Hal ini yang biasanya berat dilakukan karena faktor belum terbiasanya laku tirakat. Tetapi jika seseorang sudah mulai menerapkan sedikit demi sedikit apa yang tersebut diatas pada bagan a, maka bukan menjadi suatu masalah yang berat didalam menjalani laku karena sudah terbiasa secara fisik, mental dan sudah menjadi suatu kebiasaan.
       
       " Jika semua perihal tersebut diatas seseorang sudah bisa menjalankannya dengan tulus dan iklas serta dibarengi dengan niat dan kemauan yang besar...niscaya akan terlahir manusia-manusia baru yang mempunyai kepribadian, watak dan perilaku yang terpuji ". Kepribadian yang akan selalu bersinar dan menerangi semua unsur hidup dan kehidupan alam dan isinya. Bisa menjadi suri tauladan disekitarnya dan membuat ketentraman disetiap sendi-sendi kehidupan............semoga bermanfaat........hayyu rahayu........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar